
Membuat aplikasi perangkat lunak tidaklah semudah apa yang dibayangkan. Membuat aplikasi juga bukan sekedar memprogram dan debugging. Banyak faktor non teknis kadang mempengaruhi dalam proses pembuatan aplikasi apalagi aplikasi ini dibuat dengan banyak team. Hal ini kita memerlukan suatu metodologi mulai mengatur team, jadwal hingga proses pembuatan aplikasi dalam membuat aplikasi perangkat lunak.
Pada artikel ini penulis akan mengajak pembaca bagaimana memanfaatkan metodologi Scrum dalam membuat aplikasi yang dibantu dengan tool Visual Studio 2010 dan Team Foundation Server 2010.
Mengenal Metodologi Scrum
Scrum adalah suatu framework yang bersifat iteratif dan incremental dalam manajemen proyek yang berbasis agile software development (salah satu tipe software engineering). Fokus utama Scrum adalah manajemen pengembangan produk.
Sekitar tahun 1986 Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka mengembakan suatu solusi dalam pengembangan produk komersial yang dapat meningkatkan kecepatan dan flesibilitas dimana ini didasarkan pada studi kasus industri manufacturing, automative, komputer, photocopier dan printer. Metode ini mereka sebut dengan pendekatan holistic atau rugby.
Sedangkan DeGrace dan Stahl pertama kali memperkenalkan istilah Scrum pada metodologi rugby pada tahun 1991. Istilah metodologi Scrum diperkenalkan pada workshop Business Object Design and Implementation yang merupakan bagian OOPSLA pada tahun 1995 dimana Sutherland dan Schwaber membawakan makalah mengenai metodologi Scrum.
Beberapa orang istilah Scrum kadang ditulis dengan SCRUM (semua huruf besar) walaupun SCRUM bukanlah suatu singkatan tertentu.
Scrum Roles
Pada implementasi metodologi Scrum pembagian team dibagi menjadi tiga role yaitu
• Product Owner
• ScrumMaster
• Team
Product owner mewakili suara customer dan bertanggungjawab terhadap team yang akan mengimplementasi dari requirement ke implementasi. Product owner biasanya menulis daftar fitur produk berdasarkan diskusi dalam model user story dan memperioritaskan daftar fitur yang dimasukkan kedalam product backlog. Satu team Scrum akan mempunyai satu product owner dan juga anggota team development. Direkomendasikan bahwa role product owner tidak digabungkan dengan role ScrumMaster.
ScrumMaster bertugas untuk membawa team dari hambatan-hambatan dalam pengembangan produk. ScrumMaster bertanggungjawab atas kemajuan pengembangan produk.
Team yang bertanggungjawab dalam realisasi produk jadinya. Biasanya satu team terdiri sampai 5-9 orang dengan ketrampilan yang dimiliki bervariasi yaitu analisa, desain, develop, test, technical communication hingga dokumentasi. Setiap anggota team dituntut untuk bekerja sendiri dan mengatur manajemen sendiri dalam koridor dalam satu team.
Visual Studio 2010 dan Team Foundation Server
Seperti yang kita ketahui, Microsoft sudah mengeluarkan tool development yang dikenal dengan Visual Studio. Pada saat ini produk Visual Studio yang terbaru adalah Visual Studio 2010. Tool ini tidak hanya ditujukkan untuk memprogram tetapi dalam digunakan untuk melakukan desain dan testing. Contoh aplikasi Visual Studio 2010 Ultimate Edition dapat dilihat pada gambar 2. Lebih lengkap mengenai produk ini pembaca dapat melihat pada website Microsoft di http://msdn.microsoft.com/en-us/vstudio/default
Gambar 2. Aplikasi Visual Studio 2010 Ultimate Edition
Ketika kita mengembangkan suatu aplikasi secara bersama-sama dengan Visual Studio maka diperlukan suatu media yang dapat menghubungkan kode program antar programmer, architect dan tester. Dalam hal ini, Microsoft menyediakan produk apa yang dikenal dengan Team Foundation Server. Produk ini menawarkan solusi meliputi
• Project Management
• Work item tracking (WIT)
• Version control
• Test case management
• Build automation
• Reporting
• Virtual lab management
Team Foundation Server (TFS) merupakan produk berbasis produk server yang ditujukkan untuk programmer, tester, architect, project manager, business analysis dan orang yang ingin berkontribusi dalam pengembangan perangkat lunak.
Secara umum TFS terdiri dari dua bagian yang dapat diimplementasi dalam satu atau lebih mesin komputer. Dua bagian ini meliputi
• Application Tier. Ini merupakan kumpulan web service yang mana mesin client dapat berkomunikasi pada protokol web service.
• Data Tier. Ini terdiri dari database SQL Server yang menyimpan logic database dari TFS. Data ini termasuk data reporting. Seluruh data disimpan kedalam database termasuk kode program.
Contoh aplikasi Team Foundation Server 2010 dapat dilihat pada gambar 3. Pembaca dapat membaca lebih lengkap mengenai TFS pada website Microsoft dengan alamat http://msdn.microsoft.com/en-us/vstudio/ff637362
Gambar 3. Aplikasi Team Foundation Server 2010
Instalasi Template Scrum
Sebelumnya kita sudah menghubungkan Team Foundation Server dan Visual Studio 2010. Sekarang kita akan mengkonfigurasi Scrum pada Team Foundation Server dan Visual Studio 2010. Guna keperluan ini, kita harus menginstall template Scrum.
Proses instalasi template Scrum kedalam Team Foundation Server dan Visual Studio 2010 dapat dibaca di majalah PC Media edisi 10 tahun 2011.

Gambar 18. Menambah template Scrum pada Team Foundation Server
Penggunaan Scrum Pada Team Foundation Server
Setelah template Scrum sudah diinstall pada Team Foundation Server maka kita dapat langsung menggunakan. Hal yang paling mudah adalah membuat project baru.
Cara penggunaan template Scrum pada Visual Studio 2010 dapat dibaca di majalah PC Media edisi 10 tahun 2011.

Gambar 19. Memilih template Scrum pada team project

Gambar 20. Team project baru dengan menggunakan template Scrum
**seluruh isi artikel ini dapat dibaca pada majalah PC Media edisi 10 tahun 2011. Semoga berguna